Sunday, September 27, 2009

Manajemen Pikiran (1)

Ada orang berupaya kuat mencari dan mendapatkan kesucian hidup (holy life) dengan jalan menyiksa diri, mengekang bahkan mematikan semua keinginan dan hasrat ragawi. Ini dilakukan dengan suatu pengharapan bahwa melalui penderaan serta pendisiplinan keras tubuh yang terus-menerus orang itu akan tiba pada pencerahan dan kesucian, ketika segala dorongan ragawi dikalahkan dan tidak lagi berkuasa atas dirinya.

Untuk tujuan yang sama, ada juga orang yang menarik diri dari dunia nyata dan segala pergumulannya, lalu mengasingkan diri ke hutan-hutan rimba, gunung-gunung tinggi, goa-goa yang gelap, gurun-gurun pasir yang gersang, untuk bersemedi dengan makan hanya sedikit atau malah tanpa makan apapun. Ini dilakukan dengan suatu pengharapan bahwa dia, di dalam kesunyian yang dalam dan kelam, akan menerima suatu bisikan ilahi yang akan menjadikannya seorang suci pembawa wahyu supernatural ke dalam dunia.


Kalangan keagamaan legalistik (atau nomistik) percaya bahwa kesucian hidup hanya dapat dicapai dengan menaati sekuat dan sebisa mungkin, tanpa kegagalan, semua tuntutan hukum keagamaan. Seolah hukum keagamaan, Taurat atau Syariat misalnya, akan menjadi semacam perisai baginya yang selalu melindunginya dari semua serangan gencar kenajisan, kecemaran, noda, dosa dan kekeliruan serta tipu daya kehidupan dunia.


Bagaimana dengan Yesus dari Nazaret? Yesus menghindari ketiga cara di atas. Bacalah teks Markus 7:1-8, 14-23 (bdk Lukas 6:45). Kata Yesus, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya” (Markus 7:20). Maksud Yesus, hati (hē kardia) atau, lebih tepat, pikiran (ho dialogismos) seseorang menentukan
apakah orang itu najis (koinos), atau apakah orang itu suci (hagios). Jadi, bagi Yesus, kesucian hidup didapat dan dipertahankan melalui pengendalian pikiran dari dalam, from within, atau melalui apa yang saya dapat namakan “manajemen pikiran” (thought management), yaitu upaya menata, menggunakan, mengendalikan, mengasah dan mengembangkan serta mengonsentrasikan pikiran untuk menghasilkan kebaikan bagi dunia ini.

Pikiran seseorang secara kongkret dikeluarkan atau diekspresikan atau diungkap dengan terang sedikitnya melalui tiga medium. Pertama, melalui perkataan atau lidah; kedua, melalui pena atau tulisan, dan, ketiga, melalui tindakan. Dengan lidah, orang bisa mencaci, mendamprat, menyakiti dan mengutuk orang lain, tetapi bisa juga dengan lidah yang sama memuji, menghibur, menguatkan dan memberkati orang lain. Dengan pena, orang bisa membuat orang lain bertambah bodoh melalui penulisan buku-buku sampah yang memuat informasi sains yang dangkal, usang dan keliru, tetapi juga bisa mencerdaskan dan mencerahkan orang lain melalui penulisan buku-buku ilmu pengetahuan mutakhir yang valid. Dengan tindakan, orang bisa membangun dan membarui dunia, tetapi bisa juga menghancurkan dan melenyapkan planet Bumi ini.

Nah, jika orang mampu melakukan manajemen pikiran, melalui pengendalian lidah, pena dan tindakan, kehidupan orang itu akan dari waktu ke waktu bertambah suci, kendatipun dia bukan seorang nabi atau seorang imam atau seorang nazir atau seorang yogi atau seorang pertapa. Melalui manajemen pikiran, setiap orang, laki-laki dan perempuan, potensial menjadi seorang suci, a holy human being, yang tetap aktif dalam dunia ini dengan segala tantangan dan persoalannya, dan melalui kesuciannya membawa perubahan dan perbaikan ke dalam dunia ini untuk kebaikan segenap makhluk. (Bersambung)

Saturday, September 19, 2009

Planet Lain yang seperti Bumi di luar Tata Surya

Belum lama ini, di tahun 2009, para ilmuwan Eropa menemukan sebuah planet padat di luar Tata Surya, yang diberi nama Corot-7b. Permukaannya terdiri atas bebatuan padat seperti permukaan Planet Bumi dan tiga planet lainnya dalam Tata Surya (Merkurius, Venus dan Mars). Letaknya dekat, hanya 500 tahun cahaya dari Planet Bumi (1 tahun cahaya kurang lebih sama dengan 6 trilyun mile). Ukuran planet yang baru ditemukan ini hampir sama dengan ukuran Planet Bumi; radiusnya hanya satu setengah kali lebih besar dari radius Bumi; dan massanya lima kali massa Bumi. Di atas adalah lukisan planet ini, dengan mataharinya yang kuning merah bernyala, yang dipublikasi European Southern Observatory dalam suatu konferensi yang membahas upaya-upaya menemukan planet seperti Bumi yang berlokasi di luar Tata Surya, yang diselenggarakan Rabu, 16 September 2009, di Barcelona, Spanyol.

Soliditas permukaannya dekat dengan soliditas Planet Bumi, hanya saja permukaan Planet Corot-7b ini bertemperatur sangat tinggi, lebih dari 3.600 derajat Fahrenheit, sehingga planet ini oleh para ilmuwan disebut sebagai planet lahar. Meskipun permukaannya bebatuan sehingga memenuhi salah satu syarat bagi adanya kehidupan, namun temperatur permukaan planet ini terlalu panas untuk memungkinkan hadirnya kehidupan. Permukaannya bersuhu tinggi karena letak planet ini sangat dekat dengan mataharinya. Planet ini mengitari mataharinya penuh hanya dalam waktu 20 jam, berputar dengan kecepatan 466.000 mph. Sebagai perbandingan, Merkurius, sebagai planet yang paling dekat dengan Matahari kita, menyelesaikan satu kali edar orbitnya terhadap Matahari dalam 88 hari.

Hingga saat ini para ilmuwan angkasa sudah menemukan lebih dari 300 planet di luar Tata Surya dalam upaya mereka mencari kehidupan di luar bumi dengan menyelidiki dan meneropong angkasa. Tetapi semua planet yang sudah ditemukan sejauh ini berupa bola-bola gas dan mereka tidak dapat membuktikan bahwa permukaannya padat. Dengan ditemukannya Planet Corot-7b, kini para ilmuwan sudah berhasil mendapatkan
untuk pertama kalinya satu planet di luar Tata Surya yang permukaannya bebatuan padat. Sayangnya, letak planet ini terlalu dekat dengan mataharinya, sehingga mustahil menghipotesiskan bahwa di situ ada kehidupan. Makhluk hidup apakah yang bisa hidup di dalam suhu 3.600 derajat Fahrenheit? Tetapi mungkin juga bisa ada jika “tubuh”makhluk ET ini berbeda dari tubuh manusia penghuni Planet Bumi!

Penemuan Planet Corot-7b ini membuat para ilmuwan makin yakin bahwa mereka akan menemukan lebih banyak lagi planet di luar Tata Surya yang permukaannya bebatuan padat, planet-planet yang seperti Planet Bumi, di lokasi yang lebih jauh, di mana keadaannya lebih memungkinkan munculnya kehidupan. Bukti-buktinya akan makin berlimpah-ruah untuk kita bisa menyatakan bahwa alam semesta kita ini dipenuhi banyak planet lain yang kondisinya seperti Planet Bumi, yang memungkinkan adanya kehidupan.

Pertanyaan yang relevan bagi orang beragama di Planet Bumi adalah: Apakah Tuhan dan agama masih harus kita pertahankan keberadaannya jika nantinya dapat ditemukan bukti-bukti bahwa ada banyak makhluk cerdas di angkasa luar sana, atau minimal ada bentuk-bentuk kehidupan primitif bersel tunggal di sana (yang akan berevolusi), yang masing-masing mendiami planet sendiri-sendiri, yang kondisinya sama dengan kondisi Planet Bumi?



Thursday, September 3, 2009

The Jesus Blog


Dear teman-teman pengunjung The Critical Voice Blog, saya ingin memberitahukan bahwa saya telah membangun sebuah blog baru, blog ketiga, yang saya beri nama The Jesus Blog. Alamatnya adalah http://www.ioanesrakhmat2009b.blogspot.com.

Sesuai dengan nama yang saya berikan, blog baru ini saya khususkan untuk hanya meng-up-load tulisan-tulisan singkat dalam bahasa Indonesia tentang Yesus dari Nazaret, yang saya susun dengan memakai teks-teks kuno maupun teks-teks modern tentang Yesus. Juga, pada blog baru ini, gambar-gambar Yesus dari Nazaret yang dilukis oleh para seniman dulu maupun sekarang dalam berbagai konteks kebudayaan dan alam akan saya tampilkan dan beri komentar.


Dilihat dari corak isinya,
The Jesus Blog adalah blog pertama untuk lingkungan pembaca bahasa Indonesia yang memuat hanya tulisan-tulisan tentang Yesus dari Nazaret dan komentar-komentar terhadap aneka ragam gambar figur Yesus. Harapan saya, para pengunjung blog baru ini akan menerima banyak hal berharga berkaitan dengan pengenalan mereka terhadap figur Yesus, figur yang tidak pernah boleh dikuasai oleh seorang pun dalam dunia ini, figur yang tidak boleh dibekukan dalam dogmatisme Kristen, melainkan harus tetap dibiarkan bebas sehingga dia dapat selalu tampil autentik, membangun semangat kehidupan dan mencerahkan budi manusia, di sepanjang zaman dan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini perlu terjadi karena dia telah menempuh jalan sengsara, menemui kematiannya di kayu salib, ketika dia berjuang untuk memberikan yang terbaik kepada negerinya, kemerdekaan dan harga diri, dan pengharapan hidup kepada banyak orang.

Jika para pengunjung
The Jesus Blog memiliki gambar-gambar autentik tentang Yesus, yang diciptakan dalam konteks kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam, saya harapkan gambar-gambar ini dapat dibagikan kepada banyak orang lainnya lewat blog baru ini, dengan mengirimkannya kepada saya via email untuk di-post di blog baru ini. Semoga undangan saya ini dapat disambut dengan gembira oleh Anda semua.